Beranda Pendidikan Kebermaknaan Belajar

Kebermaknaan Belajar

0

Penulis : Evi Nurhayati, M.S.I

Awal mula dari meaningful learning dicetuskan oleh David Ausubel seorang ahli psikologi pendidikan yang terkenal sebuah teori yang dikenal dengan belajar bermakna (Meaningful learning). Kebermaknaan belajar merupakan sebuah proses sehingga mendorong peserta didik untuk berpikir lebih mendalam. Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran, karena dengan memahami konsep siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam setiap materi pelajaran. Pemahaman dan penguasaan suatu materi/konsep merupakan prasyarat untuk menguasai materi/konsep selanjutnya. Oleh sebab itu dapat dimengerti bahwa kemampuan pemahaman konsep merupakan hal yang sangat fundamental dalam pembelajaran agar belajar menjadi lebih bermakna.  Pemahaman konsep penting untuk belajar pembelajaran secara bermakna. Pembelajaran bermakna bila siswa dapat mengaitkan antara pengetahuan yang dipunyai dengan keadaan lain sehingga belajar lebih dimengerti. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan kebermaknaan belajar adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa dapat memahami konsep.

Ausubel berpendapat bahwa guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif peserta didik melalui proses belajar yang bermakna. Sama seperti Bruner dan Gagne, Ausubel beranggapan bahwa aktivitas belajar peserta didik, terutama mereka yang berada ditingkat pendidikan dasar, akan bermanfaat kalau mereka banyak dilibatkan dalam kegiatan langsung.  Sebagai sebuah proses kognitif memahami meliputi: menafsirkan (interpreting), memberikan contoh (exemplifying), mengklasifikasikan (classifying), membandingkan (comparing), dan menjelaskan (explaining), menyimpulkan(inferring).

Belajar bermakna (Meaningful learning) pada dasarnya merupakan suatu proses menghubungkan konsep-konsep tersebut untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, yang tidak hanya sekedar hafal konsep atau fakta-fakta sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Sedang menurut ahli lain hampir sama dengan Ausubel meaningful learning atau Kebermaknaan belajar dalah suatu proses pengaitan informasi baru pada konsep-konsep yang sesuai yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang .

Jadi dapat ditarik kesimpulan kebermaknaan belajar akan diperoleh apabila peserta didik berproses untuk mengamati, mengkritisi dan mengeksplorasi materi atau bahan pelajaran. Dalam pembelajaran ini berhubungan dengan pengalaman atau peristiwa maupun fakta-fakta baru kemudian pengalaman tersebut dianalisis dan dihubungkan dengan materi atau konsep lama yang sudah ada. Seorang peserta didik jika mengalami apa yang dipelajarinya, akan lebih bermakna berbeda jika hanya sekedar hafal karena target ketuntasan sebuah materi. Dengan pembelajaran yang berorientasi dengan pemahaman konsep pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sehingga apa yang dipelajari oleh peserta didik akan lebih bermakna, lebih mudah diingat, dan lebih mudah dipahami.

Dalam pembelajaran bermakna terdapat prinsip-prinsip bermakna yakni

  1. Advance Organizer (Pengaturan awal) yaitu abstraksi dari bahan yang akan dipelajari. Merupakan konsep-konsep dasar yang membuat peserta didik mudah memahami.Diferensiasi Progresif (Pengembangan materi) hal ini diperlukan agar materi yang umum kemudian dilanjutkan materi yang lebih khusus.
  2. Belajar Subordinate, yaitu ada materi sebelumnya yang sudah dipahami oleh peserta didik.
  3. Penyesuaian Integratif, penyusunan pembelajaran bisa menciptakan sistematika pengetahuan.

 

Agar terjadi proses belajar bermakna dipersyaratkan dua hal berikut : Bahan pengetahuan yang akan dipelajari harus bermakna secara potensial. Peserta didik yang akan belajar harus bertujuan untuk melaksanakan belajar secara bermakna sehingga mempunyai kesiapan dan niat kuat belajar secara bermakna (meaningful learning set).  Dengan belajar setiap orang akan mengalami perubahan pemahaman, pandangan, harapan, dan pola pikirnya.

 

Selain memperhatikan prinsip-prinsip dalam belajar bermakna berikut adalah langkah-langah yang perlu di perhatikan agar tujuan dari pembelajaran bermakna dapat tercapai. Perangkat pembelajaran bermakna dikatakan efektif bila memenuhi indikator :

  1. Peserta didik dapat meningkatkan penguasaan konsep setelah diterapkan sebuah pembelajaran ditunjukkan dengan perolehan dalam kategori sedang, Perhitungan untuk mengetahui ketuntasan penguasaan konsep peserta didik dan penguasaan konsep secara individu dengan menggunakan ketuntasan minimal (KKM).
  2. Meningkatnya aktivitas belajar dan respon positif dari peserta didik. Aktivitas belajar peserta didik dan respon dalam belajar adalah keterlibatan peserta didik dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.
  3. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis. Indikator kemampuan berpikir kritis (IKBK) dalam penelitian Rofiah, Aminah, dan Ekawati adalah : Mengajukan pertanyaan, merencanakan strategi, mengevaluasi keputusan. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here